Menurunnya Motivasi Belajar Siswa Pasca Pandemi

2 min read

Era globalisasi memang menjadi bagian dalam peradaban manusia. Perkembangan teknologi yang ada membawa dampak yang begitu besar dalam kehidupan. Semua yang serba digital memang mempermudah karena dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan manusia. Bahkan, berdasarkan data dari Kominfo.go.id, di Indonesia sendiri penggunaan teknologi seperti internet telah mencapai angka 150 juta jiwa pengguna dan 142.8 juta jiwa pengguna internet mobile.

Hal itu dikarenakan adanya aplikasi-aplikasi baru yang diburu oleh hampir semua masyarakat, misalnya adalah shopping online, ojek online, game online, media sosial, dan lain sebagainya. Semua yang serba online memang mampu membuat manusia mampu memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkan secara cepat, mudah, dan instan. Dengan kemajuan teknologi, masyarakat merasa terbantu dan menjadi dipermudah.

Dalam bidang pendidikan, penerapan teknologi sangat diharapkan. Salah satu kunci keberhasilan penerapan teknologi dapat dilihat di proses pembelajaran. Tujuan sederhana dalam proses pembelajaran adalah membuat mereka yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar menjadi subjek dan peserta didik menjadi objeknya. Proses pembelajaran akan berhasil apabila terjadi interaksi yang baik antar keduanya. Guru mampu menyampaikan materi dengan baik dan peserta didik mampu memahaminya dengan mudah. Proses pembelajaran yang baik akan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.

Di era yang serba digital, tentunya media yang digunakan juga berubah. Buku yang awalnya sebagai sumber bacaan sudah mulai tidak banyak digunakan. Semua materi dan informasi yang dibutuhkan dengan mudah dapat ditemukan di internet. Metode pembelajaran yang biasanya hanya berupa ceramah saat ini sudah divariasikan dengan menggunakan teknologi seperti contohnya e-learning. 

Kemajuan teknologi memang terasa membawa dampak yang begitu positif dalam dunia pendidikan. Namun, nyatanya hal itu justru mampu untuk memengaruhi motivasi belajar pada siswa. Pemanfaatan teknologi yang tidak terarah dan kurangnya pantauan dari orang tua mampu membuat motivasi belajar siswa dapat menurun. Mereka cenderung memanfaatkan teknologi untuk kesenangan pribadi, misalnya adalah cenderung bermain game online, sosial media tanpa batas dan tak kenal waktu.

Kemudahan dalam mengakses berbagai hal terkadang malah membuat peserta didik menjadi lebih asyik untuk berselancar di dunia maya sehingga mengesampingkan masalah pendidikan. Hal itulah yang membuat motivasi belajarnya menjadi menurun. Peserta didik akan semakin malas untuk belajar, mengerjakan tugas, atau bahkan sekedar mencerna materi yang diajarkan. Game online memang bisa menjadi suatu hiburan tersendiri bagi kita. Games yang ditawarkan pun sangat beragam sehingga membuat banyak orang menjadi kecanduan untuk memainkannya. Semakin sering memainkannya akan dapat membuat motivasi belajar menjadi menurun.

Peserta didik yang memang masih dalam tahap pertumbuhan, mudah terpengaruh, dan belum bisa mengendalikan dirinya sendiri akhirnya kecanduan untuk bermain game online. Akibatnya, fokus mereka di kelas menjadi terpecah, prestasi dan nilainya menurun, serta menurunnya motivasi belajar.

Pada akhirnya, memang diperlukan bimbingan, motivasi, dan pendampingan yang tepat dari seluruh elemen, baik itu orang tua/wali, guru, dan yang paling penting adalah kesadaran dari sang anak itu sendiri akan kesalahannya sendiri dan secara bertahap mampu mengarahkan dirinya menuju kehidupan yang lebih baik.

Titip pesan dari orang tua - orang tua dahulu bahwa "Penyesalan akan hadir di akhir", maka dari itu saatnya sekaranglah kita berubah. Jemput kesuksesan dengan belajar dan berusaha. 

Salam Sukses.

 

Sumber :
https://kumparan.com/sofiana-tri-lestari/rendahnya-motivasi-belajar-siswa-dipengaruhi-oleh-kemajuan-teknologi
https://www.kompas.com/edu/read/2022/11/21/211806071/3-faktor-pengaruhi-motivasi-belajar-mahasiswa-selama-pandemi-covid-19 

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar