Sahabat Yosiefisika pasti familiar dong dengan gambar di atas. Yaaa…. Gambar atau penalaran ilustrasi gambar di atas sudah sering kita temui di buku IPA yang kita pelajari waktu SD hingga setidaknya SMA.
Gambar tersebut menceritakan seseorang yang sedang istirahat dengan duduk di bawah pohon apel, tanpa sepengetahuannya sebuah apel tersebut jatuh tepat di kepalanya. Beberapa versi cerita menceritakan dari buah apel yang jatuh tersebut, orang tersebut kesal dan berpikir. Mengapa buah Apel ini harus jatuh di kepalanya? bukan ke arah samping atau atas? dari pertanyaan inilah muncul pemikiran Gaya Gravitasi dari orang tersebut dan kemudian dunia mengenalnya. Sir Isaac Newton.
Faktanya, Sir Isaac Newton adalah seorang dosen di Cambridge University London, Inggris. Sebagai seorang dosen tentunya mengetahui bahwa pengembangan ilmu pengetahuan khususnya Fisika seharusnya melalui tahapan metode ilmiah. Merumuskan masalah, mengumpulkan literatur dari penelitian sebelumnya atau penelitian terkait, dan eksperimen. Namun, darimana Newton menemukan literatur tersebut? sedangkan belum ada penelitian yang terkait dengan gaya gravitasi.
Gaya gravitasi adalah gaya tarik planet terhadap benda-benda yang berada disekitarnya. Akibat dari gaya gravitasi tersebut, (dalam penalaran) manusia ataupun makhluk hidup yang berada di bagian bawah bumi tidak jatuh keluar angkasa akibat tertarik gaya gravitasi bumi. Begitu pun benda-benda yang jatuh, sudah dipastikan akan jatuh ke bawah.
Al Qur’an juga menjelaskan setiap benda yang jatuh, pasti akan jatuhnya ke bawah, seperti yang tertera dalam Surat Al A’raf ayat 84.
“Dan kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu.” (QS. Al A’raf : 84)
Dari ayat ini kita juga bisa mengetahui bahwa “mereka (kau nabi Luth)” yang berada di bumi dihujani batu dari langit. Yang artinya setiap benda yang jatuh akan selalu jatuh ke bawah karena tertarik oleh gaya gravitasi. Dan masih banyak ayat lain, yang Allah jelaskan tentang teori gravitasi ini, di antaranya adalah Surah Al Qamar ayat 9-17, Surah Asy Syu’ara ayat 123-140, dan Surat Al Haqqah ayat 1-7.
Selain itu, matahari yang menjadi pusat tata surya, pusat peredaran semua benda langit karena memiliki gaya gravitasi paling besar diantara benda langit lainnya.
Newtonpun setelah melalui percobaan yang tidak singkat, berhasil merumuskan sebuah formula kompleks terkait gaya gravitasi dan dituliskan sebagai berikut.
dimana F : gaya gravitasi NewtonBagaimana jika matahari sebagai pusat tata surya sudah mulai kehilangan energinya?
Sebagai bagian dari Tata Surya, Matahari sebagai bintang pusat punya berbagai peran penting untuk menopang planet-planet yang mengorbit padanya. Saking pentingnya, jika tiba-tiba ia menghilang, sejumlah dampak buruk akan menimpa planet-planet di sekitarnya, termasuk Bumi. Salah satu dampaknya adalah terombang-ambingnya seluruh benda langit di angkasa.
Dalam tata surya, matahari merupakan objek dengan medan gravitasi terbesar. Oleh sebab itu, benda-benda langit seperti planet, asteroid, hingga objek langit lain di sekitarnya akan tertarik dan mengikuti jalur yang tercipta akibat gravitasi matahari. Inilah yang biasa disebut sebagai jalur orbit.
Sekarang, jika matahari tiba-tiba menghilang, maka tentunya dampak paling instan adalah terputusnya jalur orbit matahari tersebut. Space Answers melansir bahwa benda langit akan terombang-ambing di ruang angkasa. Bahkan, beberapa di antaranya akan bergerak lurus ke depan sampai keluar dari sistem tata surya maupun saling bertabrakan jika jarak antara keduanya berdekatan dan tarik-menarik.
Dan menurut rumus Hukum Gravitasi Newton di atas, jika jarak antara kedua benda semakin dekat, maka dipastikan gaya gravitasi (gaya tarik-menariknya) menjadi jauh lebih besar. Dan pemikiran para ilmuwan secara mutlak sesuai dengan ayat-ayat suci Al Qur’an. Al Qur’an sudah menjelaskan terlebih dahulu. Salah satunya di Surat Al Qari’ah ayat 1 - 5.
“Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah dari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti kupu-kupu yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS. Al Qariah : 1-5)
Maka tak heran, jika jarak bumi dan matahari semakin dekat, maka gaya gravitasi yang dihasilkan akan menjadi jauh lebih besar, dan tercabutnya gunung-gunung dari tempatnya adalah hal yang mungkin terjadi.
كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ…….
“…….Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir”(QS. Al Baqarah : 219)
Wallahu’alam.