Era kurikulum merdeka membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. Kurikulum yang berfokus pada pengembangan kompetensi dan keterampilan siswa memberikan kesempatan bagi pendidik untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam melaksanakan tugas mereka.
Dalam dunia pendidikan yang terus berubah, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif adalah kualitas yang sangat berharga bagi pendidik. Pendidik adalah individu yang memberikan pengajaran, panduan, dan bimbingan kepada orang lain. Sebagai pendidik berfikir kreatif dan inovatif sangat diperlukan dalam mengembangkan potensi siswa.
Mengapa pendidik perlu berfikir kreatif dan inovatif?
- Meningkatkan pengalaman bekerja siswa
- Mengatasi tantangan pembelajaran
- Mendorong pemikiran kritis guru
- Memperkaya materi pembelajaran
- Mempersiapkan siswa untuk masa depan
- Menjadi contoh yang baik
Kebijakan Kemendikbudristek mengenai Merdeka Belajar bertujuan memberikan kemerdekaan dalam berfikir bagi para guru dan peserta didik tanpa dibebani oleh system rangking atau nilai. Bagi peserta didik, Merdeka Belajar bertujuan membentuk peserta didik yang berani, mandiri, cerdas, beradab, sopan, kompeten serta berbudi luhur. Kurikulum merdeka diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.
Di era kurikulum merdeka peserta didik tidak ada progam peminatan di SMA, peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakatnya. Guru juga mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Satuan pendidikan mengembangkan dan mengelola kurikulum sesuai karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. Dalam hal ini pendidik inovatif dan kreatif sangat mempengaruhi peserta didik.
Lantas apa inovatif dan kreatif itu?
Menurut Zimmer dan Scrborough kreatif merupakan kemampuan dalam mengembangkan ide-ide baru menjadi peluang, sedang inovasi merupakan tindakan untuk menerapkan solusi-solusi kreatif terhadap masalah peluang. Inovatif dan kreatif memang dua kata yang saling melengkapi dan saling berhubungan. Di era kurikulum merdeka kedua cara berfikir itu akan membuat pendidik menemukan ide yang baru dan unik, sehingga mampu bersaing dengan pendidik lain.
Pendidik inovatif dan kreatif perlu memahami bahwa setiap siswa memiliki kecenderungan dan minat yang berbeda. Di mana mereka berupaya mengembangkan pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang minat dan potensi individu siswa secara optimal. Lalu bagaimana cara melatih berfikir inovatif dan kreatif bagi para pendidik di dunia ini?
5 cara melatih berfikir inovatif dan kreatif bagi pendidik
1. Kembangkan mindset terbuka
2. Berdiskusi dan berkolaborasi
3. Latih kemampuan observasi
4. Tantang rutinitas
5. Berani Mencoba
Berbicara mengenai pembelajaran yang merdeka, seharusnya kita tidak boleh melupakan model pembelajaran yang selama ini dijadikan pedoman para guru. Hanya saja, setiap guru harus mulai berani untuk inovatif dan kreatif dalam perubahan kultur pembelajaran. Dalam hal ini ada beberapa komponen penting menerapkan pembelajaran inovatif dan kreatif dalam proses pembelajaran diantaranya:
Model, yakni pendidik harus mencoba berbagai model pembelajaran
Metode, sebagai seorang pendidik sudah seharusnya menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi
Mode, terapkan berbagai mode pembelajaran
Media, gunakan berbagai media pembelajaran yang ada
Penilaian, gunakan berbagai jenis penilaian (assessment)
Teknologi, integrasikan teknologi ke dalam pembelajaran
Pentingnya pendidik inovatif dan kreatif di era kurikulum merdeka melibatkan pemahaman lebih mengenai konsep kurikulum, penerapan pembelajaran inovatif dan kreatif, pengetahuan tentang siswa secara individu, pengembangan kreatifitas siswa, pemanfaatan teknologi pendidikan, serta pengembangan mindset pendidik yang lebih inovatif.
Dengan merdeka belajar akan memberikan ruang kepada peserta didik menentukan sikap terhadap pilihannya sendiri sedangkan pendidik akan lebih inovatif dan kreatif memberikan stimulus yang mengerakkan siswa dalam mengembangakan sikap yang telah dipilihnya.