Kurikulum merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai passion yang dimilikinya. Secara umum, kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Ada dua kegiatan utama di struktur Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran reguler dan protek penguatan profil pelajar Pancasila. Hal ini jelaslah berbeda dengan Kurikulum 2013, kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik untuk semua pembelajaran. Sementara itu, Kurikulum Merdeka menggunakan pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian siswa.
Kurikulum Merdeka Belajar memiliki tujuan untuk menciptakan pendidikan yang lebih menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Selama ini, pendidikan di Indonesia lebih menekankan kepada aspek pengetahuan. Dengan demikian setelah menerapkan Kurikulum Merdeka, proses pembelajaran diharapkan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya. Guru bisa lebih leluasa memilih metode dan perangkat ajar.
Karena Kurikulum Merdeka ini masih baru, pastinya pihak Pemerintah harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu dan memerlukan persiapan yang matang. Hal ini bertujuan agar mempunyai sistem yang terstruktur dan sistematis.
Kurikulum Merdeka juga memiliki karakteristik yang esensial yang fokus pada sistem pembelajaran melalui kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Dalam proses pembelajaran Guru juga bisa memiliki fleksibilitas dan bisa menyesuaikan kemampuan siswa dengan konteks muatan lokal. Pendekatan STEM diyakini sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang dapat diimplementasikan melalui penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (PJBL), sehingga perlu adanya peningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga pendidikan di bidang sains mendukung upaya pemerintah dalam optimalisasi implementasi Kurikulum Merdeka