Bagi Sahabat Yosiefisika yang saat ini masih menempuh pendidikan di sekolah menengah, nama Archimedes pastinya sudah tidak asing lagi. Pasalnya di lembaran buku teks pelajaran fisika atau IPA namanya selalu tercantum. Hukum-hukum yang ia cetuskan pun menjadi bagian dari kurikulum yang wajib dipelajari sepanjang masa.
Archimedes lahir pada 287 Sebelum Masehi (SM) di Syracuse. Ia adalah seorang ahli matematika dan fisika pada zaman Yunani. Dia menulis karya-karya tentang ilmu ukur bidang, ilmu ukur ruang, aritmetika dan mekanika.
Ia adalah salah satu ilmuwan dan penemu dunia yang sangat berpengaruh hingga hari ini. Karyanya dipelajari dan sangat dihormati oleh ilmuwan generasi sesudahnya seperti Kepler, Newton, dan Galilei. Bahkan, penemuan-penemuannya yang sudah berjarak 24 abad itu masih digunakan untuk keperluan sehari-hari hingga kini. Keren, kan!
Lahir dari Keluarga Aristokrat
Saat itu Syracuse menjadi bagian dari koloni Yunani. Kini Syracuse lebih dikenal dengan nama Sisilia. Keluarganya berasal dari kalangan aristokrat. Ayahnya, seorang astronom yang memiliki hubungan keluarga dengan Raja Hieron II yang memimpin Syracuse pada masa tersebut.
Sejak kecil Archimedes telah menunjukkan bakat intelegensia yang tinggi. Ditambah tumbuh besar dalam suasana pembelajaran yang baik. Ia pun tumbuh menjadi sosok yang sangat menyukai ilmu pengetahuan dan mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Mengetahui keistimewaan Archimedes, raja seringkali memintanya untuk menyelesaikan masalah, seperti kasus mahkota emas dan membuat mesin perang untuk menghalau serangan terhadap Syracuse.
Archimedes dan Mahkota Raja
Kisah itu berawal dari sikap seorang tukang emas yang tidak jujur dalam mengerjakan mahkota emas pesanan Raja Hieron. Raja yang curiga, meminta Archimedes untuk menyelidiki dan mencari bukti apakah mahkota emasnya itu 100% emas murni atau dicampuri perak tanpa harus merusak mahkota yang telah jadi.
Rupanya Archimedes bersungguh-sungguh dan berpikir keras untuk memecahkan masalah tersebut. Saat berendam di dalam bak mandi pun ia masih memikirkannya. Di situ ia melihat bahwa air dalam bak mandinya yang tumpah keluar sebanding dengan berat tubuhnya. Archimedes pun seketika menyadari, bahwa efek tersebut dapat digunakan untuk menghitung volume dan massa dari mahkota sang raja.
Tanpa sadar lagi, ia pun langsung meloncat dari bak mandi, berlarian di jalan dalam keadaan telanjang bulat sambil berteriak “Eureka! Eureka!” (Sudah kutemukan! Sudah kutemukan!). Orang-orang pun menyangka Archimedes telah gila.
Terkenal Karena Kehebatannya
Begitulah Archimedes, ia mencintai ilmu pengetahuan dan belajar untuk kepentingan ilmu tersebut. Kontribusinya dalam mempertahankan Syracuse, tanah kelahirannya menggambarkan penguasaannya yang luar biasa mendalam terhadap aplikasi ilmu pengetahuan praktis.
Ia memaksakan dirinya mempelajari berbagai disiplin ilmu matematika, fisika, mekanik, astronomi dan menjadi ahli dalam semua bidang ilmu itu. Dalam matematika murni, ia mendahului kalkulus integral melalui kajiannya terhadap luas dan volume bidang lengkung dan luas ruang.
Dalam mekanika, Archimedes menetapkan prinsip pengungkit dan disusul dengan penemuan katrol gabungan. Prestasi lain Archimedes ialah menciptakan sekrup hidrolik sederhana, sebuah alat untuk menaikkan air ke permukaan yang lebih tinggi. Alat itu hingga kini masih digunakan untuk mengairi ladang oleh petani di penjuru dunia.
Archimedes menghabiskan sebagian masa hidupnya di Sisilia, sekitar Syracuse. Seluruh hidupnya dicurahkan untuk meneliti dan melakukan eksperimen.