Observasi kelas adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk menilai kinerja guru dalam mengelola pembelajaran di kelas. Observasi kelas juga bertujuan untuk memberikan umpan balik dan saran kepada guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Setelah melakukan observasi kelas, guru diminta untuk mengisi dokumen tindak lanjut yang berisi refleksi dan rencana perbaikan praktik kinerja di kelas.
Ada beberapa hal yang harus ditulis dalam refleksi tindak lanjut observasi kelas.
Refleksi sendiri merupakan proses mengevaluasi diri sendiri sebagai guru, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki praktik kinerja di kelas.
Refleksi tindak lanjut observasi kelas sangat penting untuk dilakukan oleh guru, karena dapat membantu guru mengembangkan kompetensi profesional, dan meningkatkan motivasi. Dalam mengisi refleksi tindak lanjut observasi kelas, ada empat hal yang harus ditulis oleh guru, yaitu:
1. Inspirasi
Guru harus menuliskan inspirasi apa yang didapat setelah melakukan upaya tindak lanjut yang bertujuan meningkatkan kualitas kinerja guru.
Inspirasi dapat berupa ide, gagasan, atau pemikiran baru yang muncul dari hasil observasi kelas, diskusi dengan atasan, atau sumber lainnya. Inspirasi dapat membantu guru menemukan solusi kreatif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam praktik kinerja di kelas.
2. Perubahan
Guru harus menuliskan perubahan praktik di kelas yang ingin dilakukan berdasarkan hasil observasi kelas dan inspirasi yang didapat.
Perubahan dapat berupa penyesuaian, penambahan, pengurangan, atau penggantian aspek-aspek praktik kinerja di kelas, seperti metode, strategi, media, materi, evaluasi, atau interaksi dengan siswa. Perubahan harus bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu.
3. Tantangan
Guru harus menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam melakukan perubahan praktik di kelas yang diinginkan.
Tantangan dapat berupa kesulitan, hambatan, atau kendala yang mungkin timbul dalam proses perubahan, baik dari diri sendiri, siswa, lingkungan, atau faktor lainnya. Tantangan harus diidentifikasi dengan jelas dan jujur, agar guru dapat menyiapkan strategi untuk mengatasinya.
4. Rencana
Guru harus menuliskan bagaimana rencana untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam melakukan perubahan praktik di kelas.
Rencana dapat berupa langkah-langkah konkret, sumber daya yang dibutuhkan, dukungan yang diperlukan, atau indikator keberhasilan yang diharapkan. Rencana harus disusun dengan logis, realistis, dan sistematis, agar guru dapat melaksanakan perubahan dengan efektif dan efisien.
Setelah menulis keempat hal tersebut, guru harus mengumpulkan dokumen refleksi tindak lanjut observasi kelas kepada kepala sekolah.
Dokumen itu sebagai bukti bahwa guru telah melakukan proses refleksi dan perencanaan perbaikan. Dokumen refleksi tindak lanjut observasi kelas juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengembangan diri bagi guru di masa depan.