Pernahkah Sahabat Yosiefisika bertanya-tanya, apa saja sih yang ada di bawah tanah yang kita pijak ini? Nah, hari ini kita akan mengupas tuntas rahasia di balik planet tempat tinggal kita ini.
Bayangkan sebuah telur. Telur memiliki cangkang, putih telur, dan kuning telur. Nah, Bumi kita juga memiliki lapisan-lapisan yang berbeda, meskipun tentu saja jauh lebih kompleks dari telur rebus!
Secara umum, Bumi kita terbagi menjadi tiga lapisan utama: kerak Bumi (crust), mantel Bumi (mantle), dan inti Bumi (core). Mari kita bahas satu per satu.
1. Kerak Bumi (Crust): Kulit Tipis yang Menopang Kehidupan
Kerak Bumi adalah lapisan terluar dan paling tipis dari Bumi. Dibandingkan dengan ukuran Bumi secara keseluruhan, kerak ini ibarat kulit ari pada buah apel. Ketebalannya pun bervariasi:
Kerak Benua (Continental Crust): Ini adalah lapisan yang membentuk daratan benua dan pulau-pulau. Ketebalannya rata-rata sekitar 30-70 kilometer. Bagian ini tersusun dari batuan yang relatif ringan seperti granit.
Kerak Samudra (Oceanic Crust): Lapisan ini berada di bawah lautan dan jauh lebih tipis daripada kerak benua, hanya sekitar 5-10 kilometer. Batuan penyusunnya lebih padat, seperti basal.
Kerak Bumi adalah tempat kita tinggal, tempat tumbuhnya tumbuhan, berdirinya bangunan, dan mengalirnya sungai. Lapisan ini juga bersifat padat dan relatif dingin dibandingkan lapisan di bawahnya. Kita sering merasakan pergerakan pada lapisan ini dalam bentuk gempa bumi.
2. Mantel Bumi (Mantle): Lapisan Terbesar yang Dinamis
Di bawah kerak Bumi terdapat lapisan yang jauh lebih tebal, yaitu mantel Bumi. Lapisan ini membentang hingga kedalaman sekitar 2.900 kilometer dan merupakan lapisan terbesar Bumi. Mantel Bumi tersusun dari batuan silikat yang kaya akan magnesium dan besi.
Meskipun kita menganggap batuan sebagai benda padat, sebagian besar mantel Bumi bersifat plastis atau seperti cairan kental yang sangat lambat pergerakannya. Pergerakan ini disebabkan oleh perbedaan suhu dan tekanan di dalam mantel, yang menghasilkan arus konveksi.
Arus konveksi inilah yang menjadi motor penggerak bagi pergerakan lempeng-lempeng tektonik di kerak Bumi, yang menyebabkan berbagai fenomena geologis seperti gunung berapi dan gempa bumi.
Mantel Bumi dibagi lagi menjadi dua bagian:
- Mantel Atas (Upper Mantle): Bagian atas mantel yang bersifat lebih padat dan kaku, bersama dengan kerak Bumi membentuk litosfer. Di bawah litosfer terdapat lapisan yang lebih lunak dan plastis yang disebut astenosfer.
- Mantel Bawah (Lower Mantle): Bagian mantel yang lebih dalam dan memiliki tekanan serta suhu yang sangat tinggi, sehingga batuan di sini menjadi lebih padat.
3. Inti Bumi (Core): Jantung Panas Planet Kita
Lapisan paling dalam Bumi adalah inti Bumi. Lapisan ini terletak sekitar 2.900 kilometer di bawah permukaan dan memiliki suhu serta tekanan yang sangat ekstrem. Inti Bumi diperkirakan tersusun dari logam berat, terutama besi (Fe) dan nikel (Ni).
Inti Bumi juga terbagi menjadi dua bagian:
- Inti Luar (Outer Core): Lapisan ini bersifat cair karena suhu yang sangat tinggi. Pergerakan cairan besi dan nikel di inti luar inilah yang diyakini menghasilkan medan magnet Bumi yang melindungi kita dari radiasi berbahaya dari luar angkasa.
- Inti Dalam (Inner Core): Meskipun suhunya lebih tinggi dari inti luar, inti dalam bersifat padat karena tekanan yang sangat besar. Ukurannya kira-kira sebesar Bulan!
Untuk memudahkan kalian mengingat, berikut adalah rangkuman singkat tentang lapisan-lapisan Bumi: